
Kain renda atau hiasan pada pinggiran kain, dapat menimbulkan masalah, tergantung pada jenis serat benang nya, pada proses pemberian warnanya, pada kualitas benang serta pada aplikasinya tehadap pakaian yang dibuat.
Renda yang terbuat dari benang katun membutuhkan beberapa prosedur serta persyaratan yang berbeda jika dibanding dengan renda yang terbuat dari serat bahan nylon. Jenis renda bahan katun akan lebih banyak dalam menyerap air, sehingga jika terdapat noda, maka noda yang menempel akan menjadi agak sulit untuk dihilangkan jika dibandingkan dengan renda bahan nylon yang memang memiliki sifat tidak menyerap air. Renda dengan bahan rayon akan kehilangan kelenturannya saat dalam keadaan basah.
Beberapa dari jenis renda pada pakaian seperti pakaian pengantin atau pakaian malam pada umumnya diberi zat pewarna oleh para penjahit atau perancang busana dengan warna-warna off-white. Jenis pewarnaan renda semacam ini akan menjadi mudah luntur saat terkena solvent dalam proses pencucian drycleaning, maka dapat menyebabkan semua warnanya menjadi hilang setelah selesai proses pencucian. Untuk beberapa jenis pakaian malam serta jenis pakaian pengantin, pada renda-rendanya sering kali dapat mudah luntur karena terkena solvent, serta setelah selesai dicuci pada salah satu warnanya dapat melunturi padda bagian warna yang lainnya. Mungkin warnanya dapat menjadi memudar atau bahkan menjadi hilang.
Renda-renda dari bahan katun, bahan rayon atau bahan sutera yang ada pada pakaian lama, semakin lama warnanya maka akan terlihat kekuning-kuningan atau berwarna kecoklat-coklatan serta dapat menjadi rapuh, hal ini yang menunjukkan telah terjadinya oksidasi. Kanji dengan suatu ukuran tertentu yang telah diberikan pada renda, maka lama kelamaan juga dapat menambah buruk serta menyebabkan renda menjadi berwarna kekuning-kuningan atau berwarna kecoklat-coklatan.
Kelanjutannya ada pada part-3.
Semoga bermanfaat.
Baca juga :
FUNGSI SARUNG (part-1)
FUNGSI SARUNG (part-2)
0 comments:
Post a Comment