SEJARAH CHINO PANTS (part-1)
Chino pants atau sering disebut dengan celana chino saat ini mungkin
telah menjadi salah satu dari jenis celana yang marak sahabat RJ gunakan,
terutama oleh sahabat RJ yang masih muda. Saat ini pastinya sahabat RJ telah
mengetahui celana chino. Namun apakah sahabat RJ para pemakai celana chino
mengetahui mengenai asal-muasal dari celana chino?. Berikut ini merupakan
sedikit informasi mengenai sejarah singkat dari celana chino.
Nama chino telah dipercaya berasal dari bahasa Spanyol yang memiliki arti
"Cina" atau berarti "Orang Cina." Istilah kata chino kerap
kali disamakan dengan "khakis" saat dipakai untuk dapat mendeskripsikan
celana. Istilah "chino" sendiri juga sering diasosiasikan dengan asal
dari bahan celana yaitu (katun) ini berasal, pada waktu itu bahan yang
digunakan untuk memproduksi celana ini diimpor dari negeri Cina. Istilah dari "khakis"
sebenarnya lebih dahulu populer dari pada "chino". Khakis sendiri sebenarnya
berasal dari Bahasa Hindi yang memiliki arti yaitu "debu", yang pada
saat itu celana chino pada umunya memiliki warna cokelat muda dan diibaratkan seperti
debu.
Celana chino pada awalnya digunakan untuk seragam militer Inggris yang
kemudian dikenakan juga oleh para militer Amerika Serikat. Sebagai seragam
militer pada awalnya celana jenis ini dirancang dengan menggunakan desain yang nampak
sederhana, tanpa menggunakan lipatan, desain dari celananya yang
mengerucut serta lurus pada bagian pinggangnya. Chino juga mmpunyai bahan yang
dapat dikatakan tahan lama, ringan serta nyaman, cocok untuk dikenakan dalam
kondisi yang hangat, sehingga akan terasa nyaman saat dikenakan di medan
perang.
Khakis telah meraih popularitasnya di Negara Inggris pada pertengahan sekitar
abad ke-19, warna seperti ini pada awalnya dirancang untuk dapat menyatu
(kamuflase) dengan lanskap di Negara India, selama masa tersebut yaitu masa pendudukan
Inggris di negara Punjab tersebut. Pada sekitar akhir abad ke-19, Tentara
Amerika telah mulai mengadopsi khakis untuk diguanakn sebagai seragam
milileternya.
Baca kelanjutan artikel ini pada part-2. Semoga bermanfaat.
Baca juga :
0 comments:
Post a Comment