MENGENAL BELAHAN PADA BUSANA (Bagian 3)
Pada artikel sebelumnya telah diuraikan mengenai jenis-jenis belahan pada busana yang sering dipergunakan. Pada artikel yang berjudul MENGENAL BELAHAN PADA BUSANA (Bagian 1) telah dijelaskan mengenai 2 dari 3 macam belahan yaitu belahan langsung dan belahan berlapis. Serta telah dijelaskan pula mengenai cara membuat belahan langsung. Sedangkan pada judul artikel yang ke-2 yaitu MENGENAL BELAHAN PADA BUSANA (Bagian 2) telah dijelaskan mengenai cara membuat belahan dua lajur yang sama lebarnya dan cara membuat belahan dua lajur yang berbeda lebarnya. Pada artikel MENGENAL BELAHAN PADA BUSANA (Bagian 3 )ini, akan kami uraikan mengenai belahan dengan kumai serong serta cara membuatnya.
- Belahan dengan memakai Kumai Serong, misalnya saja pada tengah bagian muka baju yang akan dibelah untuk membuat kerah pada kaos ataupun blus serta baju santai semacamnya.
- Langkah awal, sediakan kumai serong sebanyak 2 lembar yang memiliki panjang yang sama dengan panjang belahan kemudian ditambah 2 cm sebagai kampuh.
- Tentukanlah tempat belahannya. Kemudian, lebar lajur dilipat menjadi dua serta digores.
- Letakkanlah lipatan secara tepat pada tempat belahan tersebut dengan posisi bagian muka yang baik saling berhadapan dengan bagian muka yang baik.
- Kemudian sematkan sekitar 0,5 cm pada bagian kiri serta kanan tempat belahan tersebut, kemudian disetik dengan menggunakan mesin.
- Guntinglah tepat pada belahan tersebut, dan sekitar 1 cm sebelum pada ujung belahan buatlah guntingan yang menyerong. Lalu lipatkan lajur ke muka yang buruk, kemudian aturlah kira-kira selebar 0,5 cm sehingga belahan menjadi tertutup. Pada sisi lajur yang bertiras buatlah lipatan dalam serta dijelujur tepat pada jahitan yang pertama, kemudian setiklah di muka yang baik.
- Lipalah secara kecil pada ujung belahan tersebut, kemudian dijahit dengan menggunakan tusuk balut.
- Beberapa segi pada ujung belahannya disetik bersama dengan lajurnya. Pada ujung lajur yang bertiras diselesaikan dengan menggunakan tusuk feston supaya terlihat rapi.
- Pada tepat di ujung belahan tersebut dibuat kuku belalang atau trens sebagai penguat.
Semoga bermanfaat.
Baca juga :
MENGENAL BELAHAN PADA BUSANA (bagian 1)
MENGENAL BELAHAN PADA BUSANA (Bagian 2)
Baca juga :
MENGENAL BELAHAN PADA BUSANA (bagian 1)
MENGENAL BELAHAN PADA BUSANA (Bagian 2)
0 comments:
Post a Comment