Apakah Eco fashion itu ? Eco fashion adalah Proses produksi pakaian yang meminimalkan penggunaan bahan kimia dan meminimalkan pula dampak kerusakan pada lingkungan, termasuk minimalisasi bahan kimia yang digunakan pada setiap langkah pemrosesan, mulai dari proses penanaman dan pemeliharaan bahan baku hingga ke finishing menjadi produk jadi berupa pakaian, tas, dan lainnya.
Eco Fashion bisa dilakukan dengan menggunakan bahan organik dan material recycle dalam proses produksinya, seperti :…
1. Katun Organik
Katun ini dibuat lebih ramah karena menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan dalam proses produsinya, termasuk menggunakan bahan baku pohon kapas yang disemprot dgn pestisida alami. Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) merupakan salah satu tumbuhan yang bisa sebagai Pestisida Alami
Namun populasi katun organik hanya 1% dari seluruh kain katun biasa yang beredar dipasaran.
2. Organic Wool
Sekarang ini bahan organic wool telah mengalami peningkatan penggunaan karena diproduksi dengan menggunakan bahan dari hasil perternakan tanpa pengaruh campuran toxic.
3. Natural Dyes (Pewarna Alami)
Bahan pewarna kain kimia bisa mencemari lingkungan melalui air limbah yang di buang ke sungai. Bahan pewarna kain kimia tersebut bisa diganti dengan bahan pewarna yang alami. Ada beberapa kelebihan pewarna alami diantaranya bahan bakunya mudah didapat, mudah terurai di alam, warna tidak mudah pudar dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Bahan membuat pewarna alami antara lain:
1. Daun Indigo
Indigo (Indigofera tinctoria) tanaman perdu yg menghasilkan warna biru. Bagian tanaman yg diambil adalah daun/ranting.
2. Sabut Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) bagian yg dijadikan bahan pewarna adalah kulit luar buah yg berserabut (sabut kelapa). Warna yg dihasilkan adalah krem kecoklatan.
3. Daun Teh
Teh (Camelia sinensis) bagian yg diolah menjadi pewarna adalah daun yg telah tua, dan warna yg dihasilkan adalah cokelat.
4. Kayu Secang
Secang (Caesaslpinia Sapapan Lin) jenis tanaman keras yg diambil bagian kayu, utk
menghasilkan warna merah.
Warna merah adalah hasil oksidasi, setelah sebelumnya dalam pencelupan berwarna kuning.
5. Kunyit
Kunyit (Curcuma domestica val) Bagian tanaman yg diambil adalah rimpang, umbi akar, yg menghasilkan warna kuning.
6. Bawang Merah
Bawang Merah (Allium ascalonicium L) Bagian bawang merah yg digunakan sebagai bahan pewarna adalah kulit dan menghasilkan warna jingga kecoklatan.
4. Kain Rami
Bahan ini dianggap sebagai salah satu eco-friendly karena bahan bakunya adalah tanaman rami (Boehmeria nivea) yg tidak memerlukan bahan kimia dalam pertumbuhannya.
5. Kain Linen
Kain Linen bisa dibuat dari tanaman rami maupun tanaman flax yang merupakan serat alami dan lebih sedikit menggunakan pestisida dibandingkan dengan tanaman kapas.
Dalam sejarahnya, kain Linen merupakan merupakan serat kain pertama yang digunakan oleh manusia. Pembudidayaan serat ini dimulai sejak zaman presejarah (Neolitikum 5000-1000 SM). Karakteristik kain ini adalah kaku dan tebal.
sumber:wolipop .com
dikutip oleh:www. rumahjahit.com
Eco Fashion bisa dilakukan dengan menggunakan bahan organik dan material recycle dalam proses produksinya, seperti :…
1. Katun Organik
Katun ini dibuat lebih ramah karena menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan dalam proses produsinya, termasuk menggunakan bahan baku pohon kapas yang disemprot dgn pestisida alami. Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) merupakan salah satu tumbuhan yang bisa sebagai Pestisida Alami
Namun populasi katun organik hanya 1% dari seluruh kain katun biasa yang beredar dipasaran.
2. Organic Wool
Sekarang ini bahan organic wool telah mengalami peningkatan penggunaan karena diproduksi dengan menggunakan bahan dari hasil perternakan tanpa pengaruh campuran toxic.
3. Natural Dyes (Pewarna Alami)
Bahan pewarna kain kimia bisa mencemari lingkungan melalui air limbah yang di buang ke sungai. Bahan pewarna kain kimia tersebut bisa diganti dengan bahan pewarna yang alami. Ada beberapa kelebihan pewarna alami diantaranya bahan bakunya mudah didapat, mudah terurai di alam, warna tidak mudah pudar dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Bahan membuat pewarna alami antara lain:
1. Daun Indigo
Indigo (Indigofera tinctoria) tanaman perdu yg menghasilkan warna biru. Bagian tanaman yg diambil adalah daun/ranting.
2. Sabut Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) bagian yg dijadikan bahan pewarna adalah kulit luar buah yg berserabut (sabut kelapa). Warna yg dihasilkan adalah krem kecoklatan.
3. Daun Teh
Teh (Camelia sinensis) bagian yg diolah menjadi pewarna adalah daun yg telah tua, dan warna yg dihasilkan adalah cokelat.
4. Kayu Secang
Secang (Caesaslpinia Sapapan Lin) jenis tanaman keras yg diambil bagian kayu, utk
menghasilkan warna merah.
Warna merah adalah hasil oksidasi, setelah sebelumnya dalam pencelupan berwarna kuning.
5. Kunyit
Kunyit (Curcuma domestica val) Bagian tanaman yg diambil adalah rimpang, umbi akar, yg menghasilkan warna kuning.
6. Bawang Merah
Bawang Merah (Allium ascalonicium L) Bagian bawang merah yg digunakan sebagai bahan pewarna adalah kulit dan menghasilkan warna jingga kecoklatan.
4. Kain Rami
Bahan ini dianggap sebagai salah satu eco-friendly karena bahan bakunya adalah tanaman rami (Boehmeria nivea) yg tidak memerlukan bahan kimia dalam pertumbuhannya.
5. Kain Linen
Kain Linen bisa dibuat dari tanaman rami maupun tanaman flax yang merupakan serat alami dan lebih sedikit menggunakan pestisida dibandingkan dengan tanaman kapas.
Dalam sejarahnya, kain Linen merupakan merupakan serat kain pertama yang digunakan oleh manusia. Pembudidayaan serat ini dimulai sejak zaman presejarah (Neolitikum 5000-1000 SM). Karakteristik kain ini adalah kaku dan tebal.
sumber:wolipop .com
dikutip oleh:www. rumahjahit.com
0 comments:
Post a Comment